Its Me

SELAMAT DATANG...
SEMOGA DENGAN MEMBUKA BLOG INI DIHARAPKAN ADA MANFAAT BAGI DIRI ANDA ^_^

Jumat, 07 Desember 2007

diet konvensionsl

Diet Konvensional
Menurut Down Jackson, ahli gizi dari American Dietetic Association mengatakan bahwa diet sungguh dapat membantu orang menurunkan berat badan, dan sebagai tambahannya membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, risiko serangan jantung, kanker dan penyakit kronis lainnya. Ini dikarenakan diet ini kaya akan minyak ikan, serat dan antioksidan, serta kaya akan ’lemak baik’ seperti monounsaturated fat, dan rendah lemak jahat seperti trans fat atau hydrogenated oil.
Menurut Agatston berasal dari Miami Florida, untuk diet dia melihat cara tradisional menurunkan berat badan, baik dengan mengurangi makanan berlemak atau mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat seringkali tidak berhasil. la pun kemudian menciptakan diet sendiri, yang menekankan pada pengurangan konsumsi karbohidrat. Karena menurut Agatston, umumnya kelebihan berat badan disebabkan oleh konsumsi karbohidrat yang berlebihan, yang akan meningkatkan kadar gula darah. Menyarankan konsumsi protein dan lemak.
Pola Makan/ Diet Secara Konvensional
Berikut ini empat pola makan secara konvensional yang kaya rasa, kaya nutrisi, dan praktis diantaranya:
1. Fleksitarian Seperti vegetarian, fleksitarian juga menjalankan diet berbasis buah dan sayuran, tapi sesekali masih mengkonsumsi protein yang berasal dari daging tanpa lemak, unggas, dan susu. Menurut American Dietetic Association (ADA), seperempat populasi Amerika telah menjalankan pola makan ini, dengan mengkonsumsi makanan tanpa daging paling tidak empat kali seminggu.
Kelebihannya:
Pola makan ini telah direkomendasikan selama bertahun-tahun oleh banyak ahli dan peneliti gizi. Diet ini menekankan makanan yang miskin lemak jenuh tapi kaya serat. Karena itu, dibandingkan masyarakat umumnya, penganut fleksitarian bisa lebih memenuhi kebutuhan akan sayuran dan buah-buahan, plus seluruh vitamin dan mineral yang dikandungnya. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang mengikuti pola makan memiliki berat badan lebih rendah, juga berisiko lebih kecil terkena darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, prostat, dan kanker hati.
2. Makanan Lokal
Mereka yang mencari makanan yang lebih segar, dengan sendirinya akan mencari produk lokal. Pola makan ini menguntungkan bagi pengembangan produk petani setempat. Kelebihannya:
Karena kesegarannya, buah dan sayuran lokal dari petani setempat seringkali memiliki kadar nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan produk massal dari perkebunan komersial. Hasil pertanian seperti ini biasanya dipanen empat sampai tujuh hari sebelum dilempar kepasar, dikirim dengan kapal atau truk sebelum dijual. Para peneliti menemukan bahwa jika tidak ditangani dengan benar, hasil pertanian tersebut akan kehilangan setengah kandungan gizinya, terutama yang mudah larut dalam air seperti vitamin C.
3. Makanan Fungsional jenis makanan ini diperkaya dengan nutrisi tambahan. Contohnya jus jeruk diperkaya dengan kalsium atau susu diperkaya dengan vitamin D dan A. Karena penjualannya terus meningkat, makin banyak makanan fungsional dilempar ke pasar, seperti telur dan pasta dengan asam lemak omega , cokelat yang diperkaya dengan sterol, atau tepung terigu kaya serat dan tinggi protein.
Kelebihannya:
Makanan fungsional merupakan salah satu cara menjaga diet seimbang, bukan menggantikannya. Jus jeruk yang diperkaya kalsium tidak bisa memberi nutrisi lain misalnya protein yang Anda peroleh jika minum susu atau produk susu. Yang paling baik adalah mengandalkan makanan segar yang memasok beraneka gizi yang bekerja secara sinergis. Walaupun tidak dilarang mengkonsumsi makanan fungsional, tapi alangkah baiknya jika sebagian besar kebutuhan gizi diperoleh dari bahan makanan alami.
4. Makanan Organik
jenis makanan ini diproduksi mengikuti aturan pemerintah tanpa menggunakan pestisida, herbisida, atau zat-zat kimia lainnya yang biasa dipakai dalam pertanian konvensional. Perkembangan makanan organik di negeri ini tampak makin meningkat. Makin banyak saja makanan organik yang ditawarkan di supermarket.
Kelebihannya:
Sebuah riset yang diadakan oleh University of California at Davis mengatakan bahwa makanan organik mengandung 27% lebih banyak vitamin C, 21% lebih banyak zat besi, dan 29% lebih banyak magnesium daripada makanan non organik. Makanan olahan yang dibuat dari bahan organik juga memenuhi kriteria ini. Biarpun stempel organik bukan jaminan kualitas gizi, tapi sudah jelas kalau makanan tersebut kurang terpapar pencemaran zat kimia. Menurut suatu tes yang diadakan oleh para peneliti dari Environmental Working Group di Washington, memilih produk organik berarti menghindarkan Anda dari kemungkinan mengkonsumsi bahan kimia yang terdapat dalam konsentrasi tinggi di dalam produk-produk pertanian seperti apel, pir, atau stroberi. gaya hidup yang lebih rileks dibandingkan dengan fast food yang serba cepat dan terburu-buru. atau makan di restoran yang menyajikan bahan makanan segar.

Tidak ada komentar: